Dulu, setiap pagi saat bangun tidur, saya berkata kepada Allah, "Harus banget ya aku bangun? please jangan bangunkan aku ya Allah...."
Namun, seiring berjalannya waktu serta pertambahan usia (uhuk.. uhuk..)saya berpikir, betapa dodolnya saya selama ini. Bayangkan, jika saja Allah berbaik hati mengabulkan permintaan saya itu, mungkin saya tidak bisa menulis dan sudah tidur sendirian dikelilingi tanah! Naudzubillahimindzalik... ampuni aku ya Allah.. huhuhu
Maka bersyukurlah :)
Berapa banyak orang-orang yang bersyukur ketika membuka matanya di pagi hari? (mudah-mudahan saya salah satunya, aminn) Berapa banyak orang yang bersyukur ketika mengangkat badannya turun dari tempat tidur? Berapa banyak orang yang bersyukur ketika melangkahkan kakinya keluar dari kamar? Berapa banyak orang yang bersyukur bahkan ketika menyadari bahwa ia masih bisa tidur nyenyak diatas kasurnya??
Waahhh saya jadi merinding sendiri... Untuk urusan tidur saja kita sudah memiliki ribuan kewajiban bersyukur. Alhamdulillah..
Tak bisa dipungkiri, kejamnya kehidupan di Ibu Kota ini membuat kita seringkali lupa bersyukur. Banyak orang (mungkin termasuk saya, tapi saya ingin berubah :p) yang merasa apa yang terjadi pada dirinya adalah hasil jerih payahnya sendiri.
We deserve what we have! Kita juga dengan bangga dan sombongnya beranggapan bahwa Tuhan harus memberikan kita ini dan itu karena kita sudah melakukan ini dan itu. Bahkan ketika berdoa, kita sering mengatakan "Tuhan kabulkanlah permohonanku, aku sudah menderita, dsb." Loh kok maksa-maksa Tuhan? Lalu kita kesal jika kenyataan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Seringkali kita menyalahkan Tuhan karena Tuhan tidak mengabulkan doa-doa kita.
darisanalah kita mulai melupakan Tuhan...........
Kita lupa bahwa apa yang terjadi pada kita detik ini merupakan anugerah Tuhan. Kita lupa bahwa Tuhan menuntun kita hingga kita bisa mencapai posisi seperti sekarang ini. Tuhan tidak pernah berbohong apalagi ingkar janji. Tuhan selalu mengabulkan doa-doa kita. Tuhan juga berada disetiap langkah kita dan menemani kita belajar....
......untuk menentukan pilihan hidup kita. Tuhan memberikan kita pilihan paket kehidupan, baik dan buruk. Tuhan menguatkan kita untuk menentukannya sendiri. Permasalahannya adalah seringkali kita melihat paket yang buruk sebagai sesuatu yang baik untuk kita, begitupun sebaliknya. Ketika kita sudah menentukan paket mana yang kita pilih, maka Tuhan memberikannya. Seperti contoh, ketika kita memilih untuk menjadi sombong dan angkuh, maka Tuhan memberikan semua paket kesombongan dan keangkuhan, keuntungan serta kerugiannya. Lengkap! Tuh.. betapa baiknya Tuhan kepada kita.. Alhamdulillah..
Saya sering mendengar kalimat, "Becareful of what you wish for..." dan saya setuju. Bear in our mind, Tuhan itu maha baik, sungguh baik, luar biasa baik. Jadi mulai sekarang, kita pun harus menjadi pribadi yang baik (dari dulu kaleeeee harusnya) berbuat dan berbicara baik. Klise yah, tapi saya sudah melihat kebaikan Tuhan yang luar biasa ini. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri (tsaahh) dimana Tuhan memberikan paket kesombongan dan keangkuhan pada seseorang. Hiii... saya ngeri sekali melihat episode kerugiannya. Naudzubillahimindzalik.
Oleh karena itu saya bertekad bulat (widiiihhh...) untuk berada dijalan kebaikan menurut Tuhan. Sebagai manusia biasa yang seringkali labil dan galau, saya tidak tahu mana yang sesungguhnya baik dan mana yang terlihat baik. Saya meletakkan semua kehidupan saya kepada Allah SWT dan percaya bahwa satu tarikan nafas yang saya buat setiap detiknya, merupakan petunjuk dari Allah SWT.
Gak akan lagi deh saya berdoa yang buruk-buruk ketika bangun tidur.. hihihihi :p
No comments:
Post a Comment