Friday, July 27, 2012

Mengejar Scholarship :)

"NGAREP!" merupakan kata pertama yang muncul di otak saya setelah saya mengetik judul tersebut. Betapa tidak, saya merasa kok belagu banget yaa sok ngincer beasiswa. Hahahahaha. 

Entah kenapa, saya begitu bersemangat sekali untuk urusan beasiswa. Saya juga belagu banget, maunya beasiswa di luar negeri. Tidak tanggung-tanggung, maunya Chevening Scholarship! Hahahahaha. Mantap ya.. makin berasa dong-dong nya deh :p

Apasih Chevening Scholarship itu? (Silahkan mengartikannya sendiri, hehehehe)


Chevening Scholarships are the UK government’s global scholarships programme. Established in 1983, these scholarships support study at UK universities – mostly one-year Masters’ degrees – for students with demonstrable potential to become future leaders, decision-makers and opinion formers. Chevening Scholarships are for talented people who have been identified as potential future leaders across a wide range of fields, including politics, business, the media, civil society, religion, and academia. Chevening Scholarships are currently offered in approximately 110 countries, in most regions of the world. In the current academic year, there are over 700 Chevening scholars at universities across the UK. Chevening Scholarships are mainly funded by the Foreign and Commonwealth Office (FCO), with some contributions from universities and other partners in the UK and overseas, including governmental and private sector bodies.


Tuuhh... keren kaannn!!! Hahaha. 

Sebelumnya saya pernah ditanya oleh teman, "kenapa harus Chevening? Kan susah dapetnya." Yak, memang betul, dilihat dari penjelasan di atas saja sudah terbayang ribuan orang-orang pintar yang berebut beasiswa bergengsi tersebut. Saya juga sadar sih, kapasitas saya sebagai manusia teladan seantero rumah saya (hehehe), yang sepertinya agak-agak muluk yah untuk berharap dapetin beasiswa tersebut. Tapi, saya percaya saya pasti bisa! Cieeeehhhh :p

Keteguhan saya dalam menetapkan hati untuk mengejar Chevening Scholarship hingga ke pelosok dunia didasari oleh keinginan tinggi untuk tinggal di London. Hahahaha. Saya tidak terlahir dari keluarga yang meleluasakan saya untuk hinggap dan menetap di negara lain. Selain kendala biaya, Mama saya juga tidak bisa hidup jauh dari anak-anaknya (alasannya sih begitu). Tapi, darah petualang saya sangat kental menurun dari Papa saya yang juga pernah tinggal seorang diri di negeri antah berantah ketika ia muda. Dan itulah yang menjadi penyemangat serta senjata andalan saya setiap kali mengajukan proposal untuk tinggal di luar negeri, yang berakhir dengan penolakan mentah dari orang tua saya. Hehehe.

Lalu kenapa London?
Dari dulu saya ngefans banget sama Prince William. Hahaha. Saya juga seneng banget sama hal-hal yang berhubungan dengan kerajaan. Saya juga suka sama bahasa Inggris (tapi kenapa saya gak bisa-bisa yah). Terakhir, karena London ada di Inggris! Hahahaha. Sebenarnya saya tidak tau yah kenapa saya suka banget sama London. Sama seperti ketika saya ditanya alasan saya menyukai pacar saya, ya suka aja. Saya percaya, ketika saya tidak bisa mendeskripsikan suatu perasaan, berarti saya benar-benar sungguh-sungguh terhadap perasaan saya itu. Ceileehh jadi curcol :p

Saya sadar, London merupakan salah satu kota dengan biaya hidup termahal di dunia. Tapi it worth to live! Hahaha. Jika mengandalkan kemampuan finansial saya, ya mungkin saya cuma bisa bertahan sebulan dengan terngesot-ngesot di sana. Hahahaha. Saya juga pernah melamar pekerjaan melalui internet di sebuah hotel di London. Ehhh.. sepertinya belum jodoh. Nahh semoga yah saya jodoh nih dengan beasiswa Chevening ini. AMIN YA ROBBAL ALAMIN. 

Terus saya mau ambil kuliah apa dan dimana?
Setelah saya menelisik universitas-universitas apa saja yang ikut serta dalam program keren ini dan jurusan apa saya yang terdapat di dalamnya, saya dengan bangga memutuskan untuk melanjutkan master degree saya di Westminster University dengan jurusan Communication MA. Kenapa? Karena Westminster University terletak di London. Saya juga sudah mengantongi gelar S.Ikom alias Sarjana Komunikasi dari STIKOM The London School of Public Relations Jakarta (tuhhh dulu saya sekolahnya juga di London! hihihi). Nah, itulah pertimbangan-pertimbangan sederhana saya. Hehehe.

Masih banyak yang harus saya lakukan dalam perjuangan saya ini, terutama memperbaiki bahasa inggris saya yang kacau balau. Bayangkan sodara-sodara, syarat untuk lulus beasiswa ini adalah skor IELTS nya harus 7.0! Mantappppp.....! Nah berapakah skor saya sekarang? Jawabannya 5 bulan lagi yah.. hahahaha.

Doakan saya ya pemirsa di seluruh antero jagat raya dan semestaa.. semoga niat saya ini berakhir baik. Semoga saya tidak putus semangat. Dan semoga saya bisa segera menghirup oksigen di LONDON, kota impian dan kehidupan saya. Aminnnnn ya robbal alamin.. :)

kebanyang ga sih saya lagi nunggu bus.. hahaha

No comments:

Post a Comment